You need to enable javaScript to run this app.

Festival Permainan Tradisional dan Bazar Makanan Tradisional Khas Pekalongan, P5 Kearifan Lokal ‘Filosofi Permainan Tradisional”

  • Kamis, 16 November 2023
  • Administrator
  • 0 komentar
Festival Permainan Tradisional dan Bazar Makanan Tradisional Khas Pekalongan,  P5 Kearifan Lokal ‘Filosofi Permainan Tradisional”

Kedungwuni- SMA Negeri 1 Kedungwuni mengadakan Festival Permainan Tradisional dan Bazar Makanan Tradisional Khas Pekalongan yang berlangsung dengan meriah. Acara ini diadakan di lapangan utama Smandung dan diikuti oleh siswa kelas X, XI, serta XII (sebagai peserta lomba). Festival Permainan Tradisional dan Bazar makanan Tradisional Khas Pekalongan digelar selama dua hari, yakni hari Selasa dan Rabu (14-15/11).

Pembukaan Festival Permainan Tradisional dilakukan hari Selasa (14/11). Pembukaan  dikemas apik melalui teaterikal yang mengusung kisah memudarnya permainan tradisional karena tergeser oleh aplikasi digital, namun dengan adanya P5 tema “Kearifan Lokal” permainan tradisional kembali digaungkan agar tidak mengalami kepunahan.  

 Setelah pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan Festival Permainan Tradisional yang diikuti oleh siswa kelas X dan Bazar Makanan Tradisional Khas Pekalongan yang diikuti oleh kelas XI. Kegiatan kemudian dilanjutkan pada hari ke dua, yakni Rabu (15/11). Kegiatan pada hari ke dua masih sama seperti hari pertama, namun festival permainan tradisional diikuti oleh kelas XI sedangkan bazar makanan tradisional diikuti oleh kelas X. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan membentuk karakter gotong royong, kreatif dan berpikir kritis.

Pembuatan permainan tradisional sebagai bagian dari festival permainan tradisional dimulai dengan tes diagnostik gaya belajar di tiap kelas. Hasil tes diagnostik kemudian digunakan sebagai dasar pembagian kelompok. Satu kelompok terdiri dari 9 siswa dengan gaya belajar yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tiap peserta didik dapat belajar secara maksimal sesuai dengan gaya belajar yang mereka miliki. Tiap kelompok kemudian menentukan empat permainan yang akan dibuat. Siswa dengan gaya belajar kinestektik lebih dominan membuat permainan, siswa dengan gaya belajar audio dan visual akan lebih dominan dalam pembuatan liputan serta poster.

Bazar makanan tradisional khas Pekalongan yang merupakan bagian dari proses P5 tema kearifan lokal juga tidak kalah meriah. Masing-masing stand bazar menunjukkan kreativitas mereka dalam membuat stand bazar dan menyajikan makanan yang dijual. Selain sebagai ajang kreativitas, Stand bazar juga dilombakan. Ada dua juri yang melakukan penilaian, yakni Ibu Malekha, S.Pd., dan Bapak Khusnil Amri, S.Pd.

Festival Permainan Tradisional dan Bazar Makanan Tradisional Khas Pekalongan ditutup dengan refleksi dan pengumuman kelas terkritis, kelas terkompak, dan fasilitator tercetar. Kelas terkritis kelas X, diraih oleh kelas X E3, sedangkan kelas XI, diraih oleh kelas XI F6. Kelas terkompak diraih oleh kelas X E2 dan kelas XI F5. Fasilitator tercetar jatuh pada fasilitator kelas X E3, yakni Ibu Noerhidayah, M.Pd.

Berdasarkan refleksi dari peserta didik 90% menyampaikan bahwa P5 tema “Kearifan Lokal”  menyenangkan. Meski melelahkan, mereka mengaku senang, karena bisa mengetahui filosofi permainan tradisional, bisa membuat, dan memainkannya. Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu fasilitator kelas XI, yakni Ibu Purna Prasetyani, S.Pd.

“Pelaksanaan P5 tema kearifan lokal ini sangat menyenangkan, peserta didik dapat memaksimalkan potensinya, dan mereka sangat excited dengan kegiatan ini”. Ungkapnya.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

.

- -

Assalamu'alaikum wr.wb. Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga Website...

Berlangganan