You need to enable javaScript to run this app.

STRATEGI DEBAT “ SLOW MOTION” SOLUSI PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA DAN BERPIKIR KRITIS SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI

  • Rabu, 11 Maret 2020
  • Administrator
  • 0 komentar
STRATEGI DEBAT “ SLOW MOTION” SOLUSI PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA DAN BERPIKIR KRITIS  SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI

ABSTRAK

Metode Slow Motion merupakan pembelajaran yang mengkolaborasikan kemampuan menganalisa, mengasosiasi, berdiskusi, dan mengkomunikasikan, sehingga membantu peserta didik mengasah dua keterampilan sekaligus, yaitu berbicara dan menulis. Tahapan proses pembelajaran  menggunakan metode debat slow motio sebagai berikut : 1)Peserta dibagi menjadi 2 kelompok pro dan kontra. 2) Peserta didik diberikan topik debat yang kontroversial; contohnya Junk food tidak boleh ada di sekolah. 3) Tiap kelompok diminta menyusun argumen pro atau kontra. Kemudian tiap kelompok memilih juru bicaranya. 4) Peserta didik menyusun tempat duduk saling berhadapan untuk kedua kelompok yang akan melakukan debat. 5)Peserta didik melakukan debat sesuai dengan tata tertib debat slow motion. Pendapat diungkapkan oleh pembicara satu tim pro terlebih dahulu, kemudian dibalas oleh pembicara satu tim kontra, dan seterusnya. 6) Peserta didik dari masing-masing kelompok dapat bertanya kepada salah satu tim lawan. 7) Argumen yang telah disampaikan kemudian disimpulkan di akhir debat. 8) Peserta didik dan guru membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang baru dibicarakan.

 Strategi debat slow motion memberikan hasil dalam proses, partisipasi, kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Pertama, dari proses partisipasi semua peserta didik terlihat antusias dan aktif dalam kegiatan debat, meski ada beberapa yang terlihat tegang pada saat pembelajaran dimulai, terutama juru bicara yang telah ditunjuk oleh masing-masing kelompok, baik pro maupun kontra. Hal tersebut diantisipasi dengan kegiatan games, sehingga peserta didik merasa nyaman dan tidak merasa tegang. Kedua, pada saat kegiatan debat berlangsung, peserta didik yang duduk di masing-masing kelompok mulai termotivasi dan diperkenankan untuk bertanya, maupun menyanggah argumen pembicara, baik pembicara dari tim pro maupun kontra. Ketiga, peserta didik menjadi antusias untuk terus terlibat dalam perdebatan karena topik debat dekat dengan kehidupan mereka. Keempat, dari hasil pembelajaran, kemampuan berbicara peserta didik meningkat. Beberapa peserta didik juga termotivasi untuk mengikuti lomba debat yang diadakan oleh MGMP bahasa Indonesia dan berhasil mendapatkan juara. Hal ini membuat peserta didik semakin percaya diri dan ingin terus meningkatkan kemampuan berbicara secara sistematis dan sesuai kode etik keilmiahan.

Kata Kunci : strategi, debat, Slow Motion, Berbicara, Berpikir Kritis

 

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar